Oktober 25, 2014

Prayers From A Cracked Egg

I am a cracked egg..
Siap atau tidak, aku akan pecah.
___________________________________

Saya sadar saya telah membiarkan duka ini berjalan bersama hari-hari saya.
Karena memang sulit untuk menyadari bahwa moma telah pergi.
Saya juga sadar bahwa setelah moma pergi ada setidaknya 5 orang di keluarga saya yang bisa menjaga saya agar saya tidak terjatuh. Kakung (grandpa), uti (grandma), pakpoh, dan bude..
Tapi itu dulu.

In fact, now, it is different.
I just have my grandpa with me now.
Bahkan nenek yang selalu saya andalkan untuk membela saya pun berbalik arah.

Setiap bangun tidur, masalah-masalah ini yang selalu muncul di pikiran saya.

Tentang papa yang tetap mempertahankan hubunganya dengan perempuan jalang yang sudah merusak hidup saya dan membuat moma saya meninggal membawa sakit hati.

Tentang orang-orang yang tiba-tiba menerima hubungan mereka, termasuk nenek saya.

Sekarang, siapa yang bisa membantu saya berdiri tegak?
Kakek? Apa yang bisa kami lakukan jika hanya berdua? Apakah saya bisa bertahan?

Saya seperti telur yang cangkangnya retak. Dengan benturan-benturan dari satu sisi yang terus menghantam. Dan tidak ada yang dapat mencegah mereka.
Siap atau tidak, saya akan pecah.

Karena jika papa memilih anjing itu, maka dia telah siap dengan kematian saya. Dan saya tahu orang-orang itu sadar dengan konsekuensinya.

Saya bingung..
Kepada siapa saya bisa mengeluh dan menangis?
Siapa yang bisa menjaga saya agar tidak pecah?

Tuhan?
Saya selalu berdoa kepada-Nya.
Tapi setiap hari benturan-benturan ini semakin keras..

Dan doa yang saya ucapkan menjadi kata-kata maaf.

Tuhan..
Maafkan saya jika suatu hari nanti saya mengakhiri hidup saya.
Dan maafkan saya karena saya tidak bisa merestui hubungan papa saya dengan perempuan jalang itu, bahkan hingga setelah saya mati.
Maafkan saya karena tidak bisa menjadi anak yang baik. Maafkan saya karena tidak bisa membahagiakan orang tua saya. Maafkan saya karena telah mempersingkat waktu yang Kau berikan.
Jika Kau tidak bisa mengampuni dosa-dosaku ini, tolong ampuni dosa kedua orang tuaku.
Karena saya menyayangi mereka, dan saya tahu Kau juga menyayangi mereka lebih dariku.
Jika neraka yang Kau berikan padaku, aku rela, asalkan Kau beri orang tuaku surga-Mu. Karena bagi saya mereka adalah orang yang lebih berharga dari emas. Meski kasih sayang yang saya dapat dari mereka tidak sebesar kasih sayang-Mu kepada hamba-Mu.

Tuhan..
Ini doa saya..
Dan saya berterima kasih kepada-Mu atas waktu dan kehidupan yang telah Kau berikan, karena hanya dengan kuasa-Mu saya dapat bertahan.

-L.G.-